Senin, 09 Juni 2014

MAHATMA GANDHI

MAHATMA GANDHI
(Mohandas Karamchand Gandhi)
A. BIOGRAFI
Lahir : 2 Oktober 1869, Porbandar, Kathiawar Agency, India
Meninggal : 30 januari 1948 di New Delhi India pada umur 78 tahun
Nama Panggilan : Mahatma Gandhi
Pendidikan : University College London
Dikenal karena : Gerakan Kemerdekaan India
Partai Politik : Kongres Nasional India
Agama : Hinduisme
Pasangan : Kasturba Gandhi
Sebab meninggal : Pembunuhan
Kewarganegaraan : India
Mohandas Karamchand Gandhi (lahir di Porbandar, Gujarat, India, 2 Oktober
1869 – meninggal di New Delhi, India, 30 Januari 1948 pada umur 78 tahun) juga
dipanggil Mahatma Gandhi (bahasa Sansekerta: "jiwa agung") adalah seorang
pemimpin spiritual dan politikus dari India. Pada masa kehidupan Gandhi, banyak
negara yang merupakan koloni Britania Raya. Penduduk di koloni-koloni tersebut
mendambakan kemerdekaan agar dapat memerintah negaranya sendiri.
Gandhi adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam
Gerakan Kemerdekaan India. Dia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan,
yang mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.
Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India.
Beberapa dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja,
Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi
pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia
mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Dia kemudian memutuskan
untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang
diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.
Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India
dari jajahan Inggris; hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni
lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan
Britania untuk kemudian membentuk Persemakmuran.
Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu
yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang
berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para
pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara sendiri. Gandhi adalah
seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain
termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus
mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara.
Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan
Pakistan. Hal ini tidak disetujui Gandhi.
Patung Mahatma Gandhi ( Mahatma Gandhi)
Gandhi tidak pernah menerima Penghargaan Perdamaian Nobel, meski dia
dinominasikan lima kali antara 1937 dan 1948. Beberapa dekade kemudian, hal ini
disesali secara umum oleh pihak Komite Nobel. Ketika Dalai Lama dianugerahi
Penghargaan Nobel pada 1989, ketua umum Komite mengatakan bahwa ini
merupakan "sebuah bentuk mengenang Mahatma Gandhi". Museum elektronik
Nobel mempunyai artikel mengenai hal tersebut.
Sepanjang hidupnya, aktivitas Gandhi telah menarik berbagai komentar
dan opini. Misalnya, sebagai penduduk Kerajaan Britania, Winston Churchill
pernah berkata "Menyedihkan...melihat Mr. Gandhi, seorang pengacara Kuil
Tengah yang menghasut, sekarang tampil sebagai seorang fakir yang tipenya
umum di Timur, menaiki tangga Istana Viceregal dengan badan setengahtelanjang."
Begitu juga dengan Albert Einstein yang berkomentar berikut engenai
Gandhi: "(Mungkin) para generasi berikut akan sulit mempercayai bahwa ada
orang seperti ini yang pernah hidup di dunia ini."
B. PEMIKIRANNYA
Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang
benar" atau "jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi
aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan
Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat
sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya),
dan non-kekerasan (ahimsa). Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki
Hindu yang marah kepada Gandhi karena ia terlalu memihak kepada Muslim.
Karya Mahatma Gandhi tidak terlupakan oleh generasi berikutnya.
Cucunya, Arun Gandhi dan Rajmohan Gandhi dan bahkan anak cucunya, Tushar
Gandhi, adalah aktivis-aktivis sosio-politik yang terlibat dalam mempromosikan
non-kekerasan di seluruh dunia.yaitu :
…apabila kekerasan dibalas dengan kekerasan hanya akan melahirkan
kebencian dan tidak melahirkan bibit-ninit permusuhan baru. Gandhi
mengajarkan kita pada pentingnya memperjuangkan sesuatu berdasarkan
kebenaran(satyagraha). Lebih lanjut, perjuangan itu juga harus berada di jalan
yang benar dan bermoral.
Gandhi telah mulai merintis perjuangannya sejak di berada di Afrika
Selatan. Pada tahun 1893 dimana dia melihat adanya perlakuan diskriminasi yang
dilakukan oleh pemerintah setempat terhadap masyarakat India, serta masyarakat
kulit hitam di sana untuk melakukan tindakan non-kooperasi terhadap
pemerintah / penguasa Afrika Selatan.
Gandhi menemukan penindasan tidak hanya pada mereka yang
membangkang, namun juga pada yang luka-luka dan meregang nyawa. Dalam
catatan hariannya, Gandhi menulis, "Saat itu tak ada orang Eropa yang bersedia
membantu membalut luka mereka...Kami harus membersihkan luka-luka orang
Zulu yang tidak dirawat setidaknya setelah lima atau enam hari yang lalu, karena
itu luka-lukanya membusuk dan sangat menakutkan. Kami menyukai pekerjaan
kami."Situasi itu menjadi peletup kesadaran Gandhi bahwa kekerasan tak bisa
diselesaikan dengan kekerasan. Bila mata dibalas dengan mata, semua manusia
akan gelap mata. Kesadaran lain yang muncul saat itu adalah bahwa ia harus
memberikan pelayanan terhadap semua manusia dengan segenap jiwa raganya.
Kesadaran ini diwujudkan dalam prinsip perjuangan: bramkhacharya
(mengendalikan hasrat seksual), satyagraha (kekuatan kebenaran dan cinta),
swadeshi (memenuhi kebutuhan sendiri) dan ahimsa (tanpa kekerasan terhadap
semua makhluk). Setelah itu, Gandhi terus-menerus melakukan perlawanan
kesewenang-wenangan dengan gerakan tanpa kekerasan. Misalnya, Gandhi
menolak aturan diskriminatif dengan mogok makan, berjalan kaki bermil-mil,
membuat garam sendiri ketika semua rakyat harus membeli garam dari
pemerintah Inggris, dan sebagainyaBagi Gandhi, hasrat seksual merupakan
sumber dari kejahatan dan cenderung mementingkan diri sendiri, yaitu nafsu,
amarah, dan agresi. Hasrat seksual dapat ditaklukkan melalui penolakan terhadap
adanya pamrih yang selalu mengikuti perbuatan, untuk itulah ia bertekad
menjalani prinsip bramkhacharya. Ketiadaan pamrih dapat dilakukan bila jiwa
terikat pada prinsip Kebenaran Ilahiah. Inilah prinsip satyagraha, yaitu
kepercayaan bahwa jiwa dapat diselamatkan dari kejahatan dunia, dan juga dapat
memberikan pertolongan, sejauh jiwa itu senantiasa berada dalam pencariannya
terhadap Tuhan melalui kebenaran dan hanya kebenaran.Swadeshi dapat diartikan
dalam beberapa arti yang bermacam-macacm oleh kaum politik India itu sendiri.
Ada yang mengartikan sebagai suatu boikot tak mau membeli barang-barang
buatan Inggris, yakni sebagi suatu taktik pejuangan menyerang.
Ada pula yang mngartikan sebagai hanya sebagai usaha positif memajukan
kerajinan sendiri, pertukangan sendiri, industrialisme sendiri. Ada yang
memandangnya sebagai suatau senjata politik, dan ada yang pula yang
memandangnya sebagai suatu usaha ekonomi yang bersangkutan dengan politik
sama sekali.Sementara itu, ahimsa adalah kekuatan cinta, suatu penghormatan
pada semua bentuk kehidupan. Ini adalah ajaran yang dimiliki semua agama, yaitu
manusia memiliki kewajiban menghindari kejahatan dengan melakukan
perbuatan-perbuatan baik di dunia. Tentang ahimsa Gandhi menyatakan,
"Ahimsa...bukan sekadar tingkatan tidak melakukan penyerangan secara negatif
tetapi...tingkatan cinta yang positif, berbuat baik bahkan kepada pelaku
kejahatan". Ajaran Gandhi ini didasarkan pada beberapa asumsi. Pertama,
kemerdekaan dan kesejahteraan hanya dapat dimulai dari kemandirian individu.
Maka masing-masing individu-individu harus mampu menyalurkan hasrat
negatifnya pada tindakan-tindakan positif.Kedua, Gandhi meyakini bahwa
perkembangan dan kemajuan akan diperoleh tidak melalui konsesi-konsesi dan
reformasi-reformasi konstitusional, tetapi melalui perjuangan yang dilakukan oleh
rakyat sendiri secara bersama. Untuk dapat membangkitkan kebersamaan itu
dibutuhkan kekuatan cinta dan kerelaan untuk mengalami penderitaan rakyat.
Cinta dan penderitaan sesama inilah yang dapat merekatkan perbedaan
identitas dalam relasi saling ketergantungan yang dapat menghentikan
konflik.Melalui ajarannya itu, sejak tahun 1906, Gandhi terus-menerus berjuang
melawan penjajahan dengan cinta dan solidaritas. Sejak tahun itu, Gandhi
menyerukan kepada seluruh rakyat India untuk membuat beberapa bentuk
kerajinan tangan sehingga tak ada lagi yang akan menjadi beban masyarakat.
Gandhi berseru kepada rakyat India untuk menemukan kembali hubungan yang
murni dan orisinil antara manusia dengan alam, karena dia yakin bahwa
perceraian dengan alam adalah sumber dari segala penyakit.Gandhi berseru agar
rakyat mendidik dirinya mengenai dasar-dasar kesehatan dan lingkungan yang
sehat, supaya bisa mencegah dan menghentikan bibit-bibit penyakit. Gandhi
berseru agar melakukan berbagai aktivitas semacam pemeliharaan hutan dan
memelihara lebah, membuat barang pecah belah dan kertas, sehingga tak ada
seorang pun yang tidak mempunyai makanan, peralatan atau buku.Gandhi berseru
untuk mengembangkan pendidikan dasar melalui program kerja dan belajar di
sekolah, sehingga anak-anak tumbuh dengan mengetahui cara membaca, menulis
dan bagaimana bekerja dengan tenaga fisik. Gandhi menyerukan kepada rakyat
berpartisipasi dalam majelis-majelis desa dan dengan cara ini rakyat dapat belajar
memecahkan masalahnya sendiri.Gandhi dengan ajaran anti kekerasan (ahimsa)
yang dilakukan untuk kemerdekaan India telah memberi inspirasi kepada seluruh
dunia. Dengan ajaran-ajarannya tersebut, hidup sederhana pun ia jalani. Dengan
ahimsa perlawanannya cukup memberikan kekuatan kepada rakyat untuk turut
serta melawan kekerasan. Ahimsa adalah perjuangan dengan kekuatan cinta dan
kasih sayang.
Perjuangan untuk tidak menyakiti baik fisik maupun pikiran sehingga
ahimsa bukan semata-mata menyakiti secara fisik. Melainkan perjuangan untuk
melawan suatu ketidakbenaran. Ajaran ahimsa yang dianut oleh Gandhi menurut
penulis merupakan bentuk representasi dari pengalaman uang diterimanya dalam
lingkingan keluarganya, karena sebagaimana yang telah diketahui bahwa Gandhi
berasal dari keluarga yang religius yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan
rasa cinta kasih terhadap sesame.Ajaran selanjutnya dari Gandhi adalah swadesi
atau berusaha untuk mandiri dengan mencukupi kebutuhan diri sendiri. Ini tidak
serta merta dilakukan begitu saja, namun harus dibangun sistem untuk
menciptakan kekuatan baik pada diri maupun kepada rakyat. Misalnya
membangun perekonomian yang menghidupkan kekuatan masyarakat sehingga
menghilangkan ketergantungan pada pihak asing. Pendidikan juga memiliki peran
penting dalam mewujudkan kemandirian ini, karena disinilah karakter masyarakat
dibentuk untuk melakukan pengendalian diri. Bagi penulis, ajaran ini merupakan
bentuk kekhawatiran Gandhi terhadap masuknya produk-produk asing ke India
sehingga masyarakat India semakin konsumtif untuk itulah kemudian dia
mengajak rakyat India agar mau untuk memproduksi barang-barangnya sendiri
tanpa harus bergantung terhadap produk asing.Bramkhacharya merupakan salah
satu prinsip ajaran Gandhi yang terlihat tidak terlalu menonjol dibanding ajaranajarannya
yang lain.
Ajaran ini memusatkan diri pada pengendalian hawa nafsu (seksual),
dimana dia beranggapan bahwa segala kejahatan di muka bumi ini dapa diredam
apabila manusia dapat mengendalikan hawa nafsunya. Bagi penulis ajaran
tersebut cukup baik, namun mematikan hasrat seksual bagi manusia dapat
menghancurkan peradaban manusia itu sendiri.Melalui satyagraha, berpegang
teguh pada kebenaran yang dibarengi dengan teladan membuat Gandhi diikuti
oleh banyak pengikutnya. Apalagi dengan ditambah kejujuran dan kesederhanaan
Gandhi. Satyagraha menekankan sebuah perjuangan menentang ketidakadilan
melalui kesediaan diri menanggung penderitaan. Beberapa gerakan satyagraha
yang dipimpin Gandhi di India adalah berjuang untuk para petani miskin pribumi
Champaran, pemogokan buruh pabrik di Ahmedabad dan Kheda, melakukan
pembaruan pada Konggres Nasional India dan yang paling fonumental adalah
mengubah resolusi penting menuntut status dominian bagi India dibawah
pengawasan gerakan Satyagraha di seluruh India di Kalkutta pada Desember
1928.
Gandhi adalah pemimipin yang paling inspirasional pada awal abad 20.
Advokasinya tentang aksi ketidakpatuhan warga serta tanpa kekerasan adalah cara
yang paling efektif untuk mencapai perubahan sosial yang mempengaruhi
pergerakan-pergerakan lain di dunia, seperti perjuanagan Marthin Luther King Jr.
di Amerika Serikat yang terinspirasi oleh perjuangannya dalam menuntut
persamaan hak dan penghapusan tindakan diskriminasi antara masyarakat kulit
putih terhadap masyarakat kulit hitam.Jika ajaran Mahatma Gandhi diikuti, relatif
hal itu akan bisa terhindari. Andaikan banyak pihak mau mengikuti gerakan
ahimsa (ajaran yang menolak kekerasan), maka korban kemanusiaan tidak akan
terjadi. Karena apabila kekerasan dibalas dengan kekerasan hanya akan
melahirkan kebencian dan tidak melahirkan bibit-ninit permusuhan baru. Gandhi
mengajarkan kita pada pentingnya memperjuangkan sesuatu berdasarkan
kebenaran (satyagraha). Lebih lanjut, perjuangan itu juga harus berada di jalan
yang benar dan bermoral.
C. AJARAN MAHATMA GANDHI
Riwayat hidup Mohandas Karamchan Gandhi(Mahatma yang berati jiwa
yang agung merupakan julukan penghormatan) tercatat secara rapi dalam buku
ini. Yang menarik dalam buku ini adalah bahwa penulis menggambarkan
sosoknya bukan hanya sebagai pahlawan india yang sangat fenomenal dengan
segala pandangan hidup ajaran dan doktrin sosial politiknya dalam membawa
rakyat India lepas dari peajjahan Inggris, namun juga sisi-sisi kemanusiaanya.
Di tengah mitos yang berkembang subur di kalangan masyarakat tentang
sosok Mahatma Gndhi, penulis buku ini emlakukan perjalanan ke India dan juga
ke negara-negara lain semisal banglades, pakistan, Inggris, dan Austria untuk
menggali dan mengumpulkan pandangan-opandangan dari berbagai ahli dan
pandangan -pandangan dari saksi orang-orang terdekat Gandhi di berbagai
negara.Penulis juga menggunakan rekaman, rumor, mitos dan pemberitaan yang
muncul di surat kabar guna lebih mendapatkan gambaran yang jelas dan
menyeluruh tentang sosok Mahatma Gandhi.
Salam pemaparanya penulis menggambarkan sosok gandhi secara
subyektif semua pendapat diakomodasikan baik yang pro dan kontra terhadap
ajaran Gandhi. Salah satu Kutipan menarik dalam buku ini adalah : Untuk
menjadi Miskin dan hidup sederhana,Gandhi membutuhkan biaya yang sangat
besar.
Sepuluh ajaran Gandhi yang terkenal adalah :
1. Change Yourself.
"You must be the change you want to see in the world." = Kau
sendiri mesti menjadi perubahan seperti yang kauinginkan terjadi dalam
dunia ini = Perubahan mesti dimulai dari diri sendiri. Janganlah
mengharapkan perubahan dari dunia luar. Janganlah menunda perubahan
diri hingga dunia berubah. Coba perhatikan, dunia ini senantiasa berubah.
Dirimu saja yang tidak ikut berubah. Maka, kau menciptakan konflik
antara dirimu dan dunia ini.
2. You are in Control.
"Nobody can hurt me without my permission." = Tak seorang pun dapat
menyakitiku bila aku tidak mengijinkannya = Orang yang berhasil
mengendalikan dirinya, tak akan terkendali oleh orang lain. Ia tidak bisa
dibeli, tidak bisa digoda, tidak bisa dirayu. Ia memiliki kepercayaan diri
yang luar biasa. Janganlah sekali-kali membalas aksi kejahatan dengan
kejahatan, kekerasan dengan kekerasan. Karena, setiap orang yang
membalas kejahatan dengan kejahatan menjadi jahat. Setiap orang yang
membalas kekerasan dengan kekerasan menjadi keras.
3. Forgive and Let it Go.
"The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the
strong.... An eye for eye only ends up making the whole world blind." =
Seorang lemah tidak dapat memaafkan. Kemampuan untuk memaafkan
hanyalah ada pada mereka yang kuat...... Bila pencungkilan mata dibalas
dengan mencungkil mata, maka seluruh dunia akan menjadi buta. =
Dengan memaafkan, kita memperoleh energi yang luar biasa. Energi itu
pula yang kemudian menjadi kekuatan kita, menambah semangat kita
untuk berjuang demi kebajikan dengan cara yang bajik pula.
4. Without Action You aren't Going Anywhere.
"An ounce of practice is worth more than tons of preaching" = Satu
ons tindakan lebih baik dari pada berton-ton dakwah.
5. Take care of this moment.
"I do not want to foresee the future. I am concerned with taking
care of the present. God has given me no control over the moment
following." = Aku tidak tertarik untuk melihat apa yang dapat terjadi pada
masa depan. Aku tertarik dengan masa kini. Tuhan tidak memberiku
kendali terhadap apa yang dapat terjadi sesaat lagi. = Seperti inilah
kejujuran seorang Gandhi. Ia tidak mengaku dapat melihat masa depan. Ia
tidak mengaku memperoleh bisikan dari siapa-siapa. Ia mengaku dirinya
orang biasa, tidak lebih penting dari orang yang derajatnya paling rendah,
paling hina dan dina.
6. Everyone is Human.
"I claim to be a simple individual liable to err like any other fellow
mortal. I own, however, that I have humility enough to confess my errors
and to retrace my steps." = Aku hanyalah seorang manusia biasa yang
dapat berbuat salah seperti orang lain juga. Namun, harus kutambahkan
bahwa aku memiliki kerendahan hati untuk mengakui kesalahankesalahanku
dan memperbaikinya. "It is unwise to be too sure of one's
own wisdom. It is healthy to be reminded that the strongest might weaken
and the wisest might err" = Mempercayai kebijakan diri saja adalah
tindakan yang tidak bijak. Kita mesti ingat bahwa sekuat apa pun diri kita,
bisa menjadi lemah; sebijak apa pun diri kita, masih bisa berbuat salah.
7. Persist.
"First they ignore you, then they laugh at you, then they fight you,
then you win." = Awalnya, mereka meremehkanmu, kemudian mereka
menertawakanmu, dan melawanmu, lalu engkau keluar sebagai pemenang.
Jangan menyerah, pantang mundur..... Pun tidak cukup bila kau sekedar
bertahan, jangan berhenti, maju terus.
8. See the Good in People and Help Them.
"I look only to the good qualities of men. Not being faultless
myself, I won't presume to probe into the faults of others" = Aku hanya
melihat sifat-sifat baik di dalam diri sesama manusia. Karena, diriku
sendiri tidak sepenuhnya bebas dari keburukan, maka aku tidak membedah
orang lain untuk mencari keburukan mereka. "Man becomes great exactly
in the degree in which he works for the welfare of his fellow-men" =
Manusia menjadi besar selaras dengan kebaikan yang dilakukannya bagi
sesama manusia. "I suppose leadership at one time meant muscles; but
today it means getting along with people" = Barangkali otot menjadi tolok
ukur bagi kepemimpinan pada masa lalu. Sekarang, tolok ukurnya adalah
hubungan dengan sesama manusia.
Kasturba, wanita pendamping Mahatma yang setia itu, barangkali
bingung mendengar ucapan Sang Mahatma. Maka, pada suatu hari ia
bertanya: "Bila memang demikian, kenapa kau ingin mengusir Inggris dari
India? Kenapa kita tidak bisa hidup berdampingan dengan mereka?"
Mahatma membisu selama beberapa detik, baru menjawab: "Karena negeri
ini adalah negeri kita, dan sudah sepatutnya kita sendiri yang
mengurusinya. Mereka tidak perlu mengurusi kita." "Nonviolence does not
signify that man must not fight against the enemy, and by enemy is meant
the evil which men do, not the human beings themselves." Definisi Gandhi
tentang ahimsa, non-violence atau paham anti-kekerasan - sungguh sangat
jelas: "Tanpa-Kekarasan tidak berarti kita tidak boleh melawan musuh.
Hanya saja yang kita musuhi adalah kejahatan yang dilakukan oleh
manusia, bukan manusianya." Kita melawan tanpa senjata, tetapi dengan
kekuatan logika, rasio, dan di atas segalanya cinta-kasih serta pemaafan.
9. Be Congruent, be Authentic, be Your True Self.
"Happiness is when what you think, what you say, and what you do
are in harmony." = Keselarasan antara apa yang kaupikirkan, apa yang
kauucapkan dan apa yang kaulakukan - itulah kebahagiaan. = "Always aim
at complete harmony of thought and word and deed. Always aim at
purifying your thoughts and everything will be well." = Jadikanlah
keselarasan antara pikiran, ucapan, dan tindakan sebagai tujuanmu.
Jadikanlah pemurnian pikiran sebagai tujuanmu - maka semuanya akan
beres.
10. Continue to Grow and Evolve.
"Constant development is the law of life, and a man who always tries to
maintain his dogmas in order to appear consistent drives himself into a false
position." = Perkembangan terus-menerus itulah hukum alam. Seseorang yang
ingin bertahan dengan dogma-dogma (lama) untuk menunjukkan konsistensi
diri, sesungguhnya berada pada posisi yang salah.
Demikian, sepuluh butir kebijakan yang dipetik dari ajaran
Mahatma Gandhi. Beliau bukan seorang nabi, bukan wali, bukan avatar,
bukan mesias, bukan buddha, bukan apa-apa.... tetapi seorang mahatma,
Sang Jiwa Besar..... Kebesarannya diakui oleh seluruh dunia. Hari
kelahirannya telah dideklarasikan sebagai Hari Tanpa-Kekerasan Sedunia
(International Day of Non-Violence) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). Pada perayaan pertama hari tersebut tahun 2007, Sekjen PBB Ban
Ki-moon menyatakan bahwa pesan Mahatma Gandhi semakin relevan.
Keterpurukan keadaan dunia saat ini hanya dapat diatasi dengan cara yang
digunakan oleh Mahatma - cara Ahimsa, tanpa kekerasan..... Semoga
kepercayaan Ban Ki-moon menular kepada kita semua.
D. Warisan ajaran Gandhi di Indonesia
Selain tokoh-tokoh perjuangan anti kekerasan, keadilan dan perdamaian di
tingkat dunia, di Indonesia pun ajaran Gandhi menemukan lahan yang subur. Ibu
Gedong Bagoes Oka, misalnya, menemukan inspirasi perjuangannya di dalam
ajaran Gandhi. Ia mendirikan Ashram Gandhi di Candi Dasa, Bali sebagai pusat
pendidikan dan pengamalan ajaran-ajaran Gandhi tersebut
E. ANALISIS
Menurut saya Mahatma Gandhi adakah sosok yang bukan hanya sebagai
pahlawan india yang sangat fenomenal dengan segala pandangan hidup
ajaran/doktrin sosial politiknya yang membawa rakyat India lepas dari penjajahan
Inggris, namun juga seseorang yang mempunyai sisi-sisi kemanusiaan yang kuat
dan hebat. Gandhi mengajarkan kepada manusia untuk bisa mengendalikan diri
dari perbuatan perbuatan tercela.
Gandi juga mengajarkan paham anti kekerasan, keadilan dan perdamaian
yang telah menginspirasi bayak orang dalama kegiatan politik maupun bernegara.
Karena memang penyelesaian masalah dengan kekerasan tak akan pernah
menuai keberhasilan apapun. Menurut Gandhi, “Kebenaran yang absolut hanya
Tuhan dan satu-satunya sarana untuk menciptakan kebenaran itu adalah
ahimsa. Makin dalamkita menggali ke dalam tambang kebenaran,
makin berhargalah bebatuan yang akan kita temukan terkubur disana,
dalam bentuk peluang-peluang yang semakin luas dalam pelayanan.
Visi dan nilai-nilai yang diwariskan Mahatma Gandhi relatif sama dengan
prinsip, keyakinan, dan basis perjuangan kelompok sosialis internasional dan juga
bagi komunitas yang sudah mengglobal. Kehidupan Gandhi juga tepat untuk
dijadikan sebagai panutan bagi manuasia di dunia.
Falsafahnya identik dengan prinsip gerakan sosialis modern. "Gerakan
nonkekerasan sebagai alat untuk perubahan sosial dan politik jelas bukanlah
sebuah kelemahan, tetapi sebuah kekuatan praktis yang diperlihatkan oleh Gandhi.
Moralitas yang diajarkan Gandhi juga tepat dijadikan sebagai pijakan di banyak
negara. Penting bagi semua negara untuk mengontrol kerakusan dan memberi
kebutuhan bagi semua pihak yang ajaran Gandhi.
F. REFERENSI
www.wikipedia.com/biografi Mahatma Gandhi
PENGARUH
AJARAN MAHATMA GANDHI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Politik Semester 5
Dosen Pengampu : Muh. Muhtarom, S.Ag.
Disusun oleh:
TRI RAHAYU NINGSIH
K6408059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar